Langsung ke konten utama

Omelet Hasil Demo


Pagi ini tiba-tiba anak cantikku, Hanun,  protes dengan makanan yang wajib mengkonsumsi sayur setiap hari. Tidak seperti biasanya, dia mengatakan bosan makan sayur. Entah mungkin karena saya sudah lama tidak berkreasi dengan dapur, atau karna memang fenomena teman-teman mainnya yang suka jajan di luar, dan jarang makan nasi ketika istirahat di sekolah. Tapi akhirnya saya lebih suka menyalahkan diri sendiri yang sudah lama tidak terjun ke dapur, dan mulai berpikir apa yang harus saya buat supaya anak-anak mau makan sayur. Karena saat saya tanya mau apa hanun dan arka sarapan pagi ini, si kakak menjawab ‘aku Cuma mau susu dan coookis’ dan karna si adik tiduran disebelahnya, si adik ikut-ikutan bilang gak mau yang lain, Cuma pengen susu dan main pasir....hmmm....baiklah...mereka berdemo... memaksa tidak akan menyelesaikan demo mereka :p

Akhirnya saya ke dapur memeriksa apa yang ada di kulkas, dan saya menemukan ide. Saya panggil kakak dan adik, lalu saya tawarkan ke mereka ‘apakah kalian berdua mau membantu bunda?’ karena saya tau pasti, mereka sangat senang ketika saya libatkan pada hal-hal yang tidak biasa mereka lakukan, benar saja... serempak mereka menajwab ‘iyaaa...!!!” dengan wajah cerah. Setelah segelas susu masing-masing habis, Saya tugaskan kakak mengupas bawang merah, dan adik bawang putih. Saya sendiri sibuk dengan bayam, wortel dan tomat (saya tidak mau membiarkan mereka menyentuh sayur, karena hal inilah yang sedang mereka protes, hahaha...).
‘kita akan masak apa bunda?’ tanya si kakak
‘kita buat omelet yah...’
‘tapi bukan omelet sayur yah...’ buru-buru si kakak menyela. Saya tidak menjawab
‘kakak mau kocok telur?’ saya menawarkan sambil menyodorkan mangkuk dan 2 butir telur, dan si kakak langsung menyambut dengan girang, sememntara adik tetap melanjutkan kegiatan mengupas bawangnya.
Setelah semua siap, saya bilang ke kakak dan adik ‘sambil menunggu omeletnya selesai, kakak dan adik main susun balok sana. Nanti bunda kasih kejutan omelet spesial’
‘baiklah bundaaa...’ jawab kakak dan adik bersamaan. Dan dengan tos masing-masing mereka tanda setuju.

Lalu saya bergerak memulai dengan membuat oseng-oseng sayur bayam, wortel, dan tomat. Dan ini adalah hal yang sangat mudah dan cepat, karena saya hanya memasukkan bawang merah, bawang putih, sedikit merica bubuk, dan garam gula secukupnya. Setelah masak, saya sisihkan ke sebuah piring. Setelah itu, saya membuat telor dadar yang saya campur dengan irisan tomat dan daun bawang

Telor dadar yang sudah setengh masak, dan oseng sayur di atasnya
Saya masukkan oseng-oseng sayur tadi ke atas telur dadar, ketika telur terlihat setengah matang. Dan setelah hampir masak saya gulung pelan-pelan, dan setelah betul-betul masak maka terlihat seperti ini....taraaaaa.... hehe


Omelet gulung sayur dengan taburan keju

Bayam, wortel, dan tomat di tengah omelet
Dan akhirnya inilah akhir dari cerita demo mereka, sepiring nasi dan sepiring omelet sayur yang bersih tak bersisa :D

Dede Arka makan dengan lahap hahaha...

Memulai hari dengan sarapan sehat buat anak bagi saya sangat penting. Dan menjadi kreatif juga diperlukan untuk anak-anak yang mudah bosan dan kritis dengan hal-hal yang selalu sama setiap saat.

Lets be Creative Mom ;)









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya dan Tata Ruang

Sumber : Album RTRW Kab. Empat Lawang, SumSel Tata ruang... Sampai sekarang pun saya belum bisa memahami secara detail tentang apa itu tata ruang, selain sesuatu yang menjadi tanggung jawab saya di kantor. Hanya yang saya fahami, tata ruang itu adalah wujud pola ruang dan struktur ruang. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

Harga PNS

Sumber : Google image Hari ini saya dapat tugas dari Kepala Badan untuk melakukan perjalanan dinas ke Palembang, yang hari berikutnya terbang ke Jakarta untuk berkonsultasi di 2 kementrian, PU dan Bappenas. Lalu masih harus ke Bakosurtanal untuk berkonsultasi juga mengenai pemetaan Tata Ruang Wilayah kami yang belum Final.

Nasib RTRW kami di tangan Alex Nurdin

Sumber : Album Peta RTRW Kab. Empat Lawang 3 hari kedepan saya bersama seorang teman mendapat mandat Kepala Badan ke Palembang untuk mengikuti acara Sosialisasi Percepatan Peraturan Daerah tentang RTRW dan persiapan Pembangunan Kota Hijau sebagai program kelanjutan dari tata ruang itu sendiri.  Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB ketika acara pembukaan di laksanakan. Ruangan masih lengang, dan semakin terasa kosong ketika bangku terlihat bolong-bolong, dengan jumlah mendekati 200 buah, dengan ruang aula yang luas. Sementra bangku hanya terisi tak lebih dari 60 orang. Tak seperti biasanya, acara tata ruang menjadi ajang pertemuan yang banyak diminati beberapa peserta daerah, karena sejak awal penyusunan Raperda (rancangan peraturan daerah) tentang tata ruang ini, perwakilan dari masing-masing kabupaten / kota seringkali bertatap muka, hingga akhirnya terbentuk suatu komunitas tata ruang dalam satu provinsi Sumatera Selatan. Namun tidak terjadi kali ini.