Langsung ke konten utama

Cinta Tanpa Syarat



Kutuliskan tentangmu karena kau memang begitu dalam terpatri dalam hidupku,
Engkau adalah seseorang yang tak menyatakan cinta kepadaku, melainkan kepada kedua orang tuaku.
Yang tak pernah menyerah untuk meyakinkan, bahwa engkau adalah seseorang yang yang aku cari untuk mengisi langkah hidup bersamamu.
Yang tak pernah berhenti untuk membujukku bahwa bersamamu semua akan lebih indah…
Dan kau mewujudkan semua itu dalam sebuah keseriusan dipertengahan Agustus 2007 dan membuat ikatan suci 3 bulan kemudian
Engkau meyakinkan bahwa, aku tak akan pernah merasa miskin bila bersamamu, karena kehidupan kita akan tersangga cinta dan kebersamaan karena Sang Pencipta.
Engkau mendidik ku untuk jangan malu menjadi pedagang keliling untuk mendapatkan rezeki, asalkan semua yang kita dapatkan Halal di mata sang Kuasa. Kau juga mendorongku agar selalu menjadi pegawai yang jujur dan ingat akan barokah dari segala sesuatu yang kecil.
Engkau mengajarkan pada ku bahwa mendidik anak adalah dengan cinta, bukan karena tanggung jawab semata. Karena segala sesuatu yang di dasari cinta akan melahirkan ketulusan.
Engkau adalah contoh untuk kami, aku dan kedua anak kita, bahwa belajar itu bukan hanya dari sekolah, tapi bagaimana kita bergaul sehari-hari. Tak perduli dengan si kaya, si miskin, si tukang sate keliling, si juragan karet, si pejabat, si tukang ojeg…dan si…si…si.. yang lain.
Engkau juga membuktikan padaku, bahwa memandikan anak, menyuapi, mengajak berjalan-jalan bukan melulu pekerjaan seorang ibu. Ayah adalah tulang punggung sekaligus bunda bagi anak-anakmu. Lelah, letih, marah…tak pernah kau tampak kan itu di mata kami.
Ku tuliskan cerita ini, karena engkau begitu merasuk dalam jiwaku,
Engkau tak pernah ingin mengacaukan apa yang pernah kita rencanakn jauh-jauh hari sebelum terlaksana, apapun, sekecil apapun itu…
Engkau tak pernah mengeluh bahkan dalam keadaan sangat terjepitpun. Karena bagimu senyum adalah nyawa

Engkau juga tak pernah merasa ada sesuatu yang menggerogoti secara kejam di dalam tubuhmu, setidaknya tidak pernah mengaku di depan kami, atau orang-orang terdekatmu, karena engkau begitu takut kami khawatir dan terpuruk…
Engkau memendam itu agar tak ada kata repot dan takut.
Tak mau merepotkan, hingga memasuki hari akhirmu, kau melangkah masuk dengan kedua kakimu menuju pembaringan terakhir itu…
Tak ada keluh,
Tak ada kesah,
Hanya engkau yang merasa bahwa sakit itu begitu menyiksa..
Tak ada suara rintih,
Tak ada suara tangis,
Karena engkau betul-betul tak ingin kami tau bahwa malaikat maut sudah berada di sampingmu sejak beberapa hari sebelum itu…
Kutuliskan kisah ini, karena engkau begitu indah menutup hidupmu bersamaku,
Engkau menghabiskan sisa hidupmu bersama kami dalam kenangan yang menyenangkan.
Mengajak kami berkeliling dalam langkah kebersamaan dan senyuman selama 4 hari terakhir.
Cinta itu, sayang itu, benar-benar engkau persembahkan untukku, istrimu dan kedua buah hati kita, Hanun dan Arka…
Terima kasih sudah menjadi partner hidup terbaik yang pernah aku miliki selama ini,
Terima kasih untuk mengajarkan bahwa cinta itu tak pernah mati bagi kami,
Terima kasih untuk menjadi guru hidup bagi sekelilingmu,
5 tahun itu singkat tapi bermakna sangat dalam
Ku tulis ini agar aku selalu ingat, bahwa pernah ada cinta yang begitu dalam hadir dalam kehidupanku.
tentang Cinta tanpa syarat…

Juni 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya dan Tata Ruang

Sumber : Album RTRW Kab. Empat Lawang, SumSel Tata ruang... Sampai sekarang pun saya belum bisa memahami secara detail tentang apa itu tata ruang, selain sesuatu yang menjadi tanggung jawab saya di kantor. Hanya yang saya fahami, tata ruang itu adalah wujud pola ruang dan struktur ruang. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

Harga PNS

Sumber : Google image Hari ini saya dapat tugas dari Kepala Badan untuk melakukan perjalanan dinas ke Palembang, yang hari berikutnya terbang ke Jakarta untuk berkonsultasi di 2 kementrian, PU dan Bappenas. Lalu masih harus ke Bakosurtanal untuk berkonsultasi juga mengenai pemetaan Tata Ruang Wilayah kami yang belum Final.

Nasib RTRW kami di tangan Alex Nurdin

Sumber : Album Peta RTRW Kab. Empat Lawang 3 hari kedepan saya bersama seorang teman mendapat mandat Kepala Badan ke Palembang untuk mengikuti acara Sosialisasi Percepatan Peraturan Daerah tentang RTRW dan persiapan Pembangunan Kota Hijau sebagai program kelanjutan dari tata ruang itu sendiri.  Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB ketika acara pembukaan di laksanakan. Ruangan masih lengang, dan semakin terasa kosong ketika bangku terlihat bolong-bolong, dengan jumlah mendekati 200 buah, dengan ruang aula yang luas. Sementra bangku hanya terisi tak lebih dari 60 orang. Tak seperti biasanya, acara tata ruang menjadi ajang pertemuan yang banyak diminati beberapa peserta daerah, karena sejak awal penyusunan Raperda (rancangan peraturan daerah) tentang tata ruang ini, perwakilan dari masing-masing kabupaten / kota seringkali bertatap muka, hingga akhirnya terbentuk suatu komunitas tata ruang dalam satu provinsi Sumatera Selatan. Namun tidak terjadi kali ini.