Malam itu, suamiku bertanya..
'bunda knapa,kok mukanya kusut?'
Bukan yang pertama, tapi berulangkali keluar dari bibirnya..
Dan jawabanku selalu sama
'ga apa2 kok..'
atau
'ga tau..'
atau
'iya apa?'
......
Memang,2 bulan terakhir ini merasa tidak nyaman,gundah,dan yang parah pengen pulang..
Pulang??
Pulang kemana?
Kalau itu pertanyaan yang sering keluar dari diriku sendiri,dan selalu kujawab lagi dengan hal yang sama
'pulang kemana??'
Sekarang kondisiku sudah dekat dengan orang tuaku..
Sebenarnya hal ini sudah lama kudamba,karena sedari umur 3 tahun aku tak pernah tinggal bersama mereka sampai aku berumur 28 tahun dan sudah berkeluarga..
Aku berada dekat dengan suami dan anak-anakku..
Aku juga punya rumah..
Walaupun ngontrak siy,
Tapi aku sendiri bingung dengan kata-kata 'ingin pulang' itu..
Sampai suamiku bilang..
'bunda pengen ke jogja?'
aku diam..
'..atau..wonosobo?' godanya..
Aku tetap diam..
Tapi sepertinya dia mengerti dan membaca pikiranku..
"wonosobo dingin ya? Mie ongkloknya enak,apalagi kalo maemnya pake tempe kemul plus sate sapi.." katanya. aku masih diam,tapi membayangkan enaknya makanan khas wonosobo itu..
"..jalannya sepi,andongnya banyak,SD tempat sekolah bunda juga deket. Alun-alunnya besar dan sejuk.." masih juga diam..
Suamiku menatapku lekat
"mm,bunda inget temen2 solo?"
"..atau bunda ingat.. jogja?.." imbuhnya..
"pengen liat malioboro yang panjang dan macet kalo malem minggu,jalan solo,selokan mataram,UGM,lembah,bunderan..trus apalagi bund?" suaranya bergetar..
Aku terkejut lalu balas menatapnya..
Kulihat ada perasaan yang sama denganku..
"ayah.." sahutku lirih,menyentuh lengannya..
Suamiku meraih dan menggenggam tanganku..
"bunda,jangan sedih terus. Ayah tau apa yang bunda pikirkan..tapi inilah kita..disinilah kita sekarang..tempat ibadah kita,kebahagiaan kita,rumah kita.." ucapnya sambil menahan kesedihannya.
"karena seandainya bunda pulang ke wonosobo atau ke jogja,semuanya tidak akan sama lagi..
Teman-teman bunda sudah tidak akan sama,atau bahkan tidak akan bisa ditemui. Seandainya bisa,tawa dan tangisnya juga tidak akan sama lagi.." kali ini suaranya amat tegas dan kuat..
"ayah faham perasaan bunda. Karena ayah juga merasa yang sama. Tapi buat apa?" suaranya sangat lembut
"Kita adalah masa depan dari masa lalu,jadi berbahagialah, karena kita bisa jadi harapan masa lalu.
kita sekarang juga akan jadi masa lalu nantinya.." dia menghela nafas,lalu terdiam agak lama. Aku terkejut karena ternyta dia sangat sedih,tapi malu karena dia kuat.
Lalu dia melanjutkan "bunda,ayah bahagia disisi bunda,dekat dengan anak-anak. Jadi,percayalah dengan diri bunda,karena ayah kuat bila bunda juga kuat" ucapnya sambil tersenyum mantap,lalu mengecup punggung telapak tanganku..
bengong..
Serasa ada bongkahan batu besar,dan pecah berhamburan diatas kepalaku.
Ya..Suamiku benar..semua memang tak akan pernah sama lagi..
Karena Disinilah aku..
Tempatku..
hidupku..
Waktu tidak dapat dicuri,dan tidak akan pernah kembali..
Genggaman tangan itu benar-benar menguatkanku..
Sebahagia atau sepahit apapun kenangan lalu,dia hanya sebuah kenangan..
Hikmah nya pasti ada dan bermanfaat..
Bismillah..
(Untuk semua yang pernah mengisi hidupku di wonosobo,teman-teman jogja,solo,dan semua kenangan manisku..)
Ayah..thankyou so much..
I love u..
'bunda knapa,kok mukanya kusut?'
Bukan yang pertama, tapi berulangkali keluar dari bibirnya..
Dan jawabanku selalu sama
'ga apa2 kok..'
atau
'ga tau..'
atau
'iya apa?'
......
Memang,2 bulan terakhir ini merasa tidak nyaman,gundah,dan yang parah pengen pulang..
Pulang??
Pulang kemana?
Kalau itu pertanyaan yang sering keluar dari diriku sendiri,dan selalu kujawab lagi dengan hal yang sama
'pulang kemana??'
Sekarang kondisiku sudah dekat dengan orang tuaku..
Sebenarnya hal ini sudah lama kudamba,karena sedari umur 3 tahun aku tak pernah tinggal bersama mereka sampai aku berumur 28 tahun dan sudah berkeluarga..
Aku berada dekat dengan suami dan anak-anakku..
Aku juga punya rumah..
Walaupun ngontrak siy,
Tapi aku sendiri bingung dengan kata-kata 'ingin pulang' itu..
Sampai suamiku bilang..
'bunda pengen ke jogja?'
aku diam..
'..atau..wonosobo?' godanya..
Aku tetap diam..
Tapi sepertinya dia mengerti dan membaca pikiranku..
"wonosobo dingin ya? Mie ongkloknya enak,apalagi kalo maemnya pake tempe kemul plus sate sapi.." katanya. aku masih diam,tapi membayangkan enaknya makanan khas wonosobo itu..
"..jalannya sepi,andongnya banyak,SD tempat sekolah bunda juga deket. Alun-alunnya besar dan sejuk.." masih juga diam..
Suamiku menatapku lekat
"mm,bunda inget temen2 solo?"
"..atau bunda ingat.. jogja?.." imbuhnya..
"pengen liat malioboro yang panjang dan macet kalo malem minggu,jalan solo,selokan mataram,UGM,lembah,bunderan..trus apalagi bund?" suaranya bergetar..
Aku terkejut lalu balas menatapnya..
Kulihat ada perasaan yang sama denganku..
"ayah.." sahutku lirih,menyentuh lengannya..
Suamiku meraih dan menggenggam tanganku..
"bunda,jangan sedih terus. Ayah tau apa yang bunda pikirkan..tapi inilah kita..disinilah kita sekarang..tempat ibadah kita,kebahagiaan kita,rumah kita.." ucapnya sambil menahan kesedihannya.
"karena seandainya bunda pulang ke wonosobo atau ke jogja,semuanya tidak akan sama lagi..
Teman-teman bunda sudah tidak akan sama,atau bahkan tidak akan bisa ditemui. Seandainya bisa,tawa dan tangisnya juga tidak akan sama lagi.." kali ini suaranya amat tegas dan kuat..
"ayah faham perasaan bunda. Karena ayah juga merasa yang sama. Tapi buat apa?" suaranya sangat lembut
"Kita adalah masa depan dari masa lalu,jadi berbahagialah, karena kita bisa jadi harapan masa lalu.
kita sekarang juga akan jadi masa lalu nantinya.." dia menghela nafas,lalu terdiam agak lama. Aku terkejut karena ternyta dia sangat sedih,tapi malu karena dia kuat.
Lalu dia melanjutkan "bunda,ayah bahagia disisi bunda,dekat dengan anak-anak. Jadi,percayalah dengan diri bunda,karena ayah kuat bila bunda juga kuat" ucapnya sambil tersenyum mantap,lalu mengecup punggung telapak tanganku..
bengong..
Serasa ada bongkahan batu besar,dan pecah berhamburan diatas kepalaku.
Ya..Suamiku benar..semua memang tak akan pernah sama lagi..
Karena Disinilah aku..
Tempatku..
hidupku..
Waktu tidak dapat dicuri,dan tidak akan pernah kembali..
Genggaman tangan itu benar-benar menguatkanku..
Sebahagia atau sepahit apapun kenangan lalu,dia hanya sebuah kenangan..
Hikmah nya pasti ada dan bermanfaat..
Bismillah..
(Untuk semua yang pernah mengisi hidupku di wonosobo,teman-teman jogja,solo,dan semua kenangan manisku..)
Ayah..thankyou so much..
I love u..
he he he,,,,, bener tuh mas,,,, pengen ke jogja,,,, mau lihat malioboro yg muacet,,,,, and mau coba nembus ringin kembar di alun-alun.....
BalasHapusweh...weh.. ada orang baru stok lama niy,
Hapuskangen sama ringin kembar atauuuu...hihihi...
hua ha ha ha...... gozip........
Hapus