Langsung ke konten utama

Menulis

Menulis...
Sederhana saja sebenarnya. Hanya merangkai huruf-huruf, lalu menjadi kata, dan tersusun sebagai suatu kalimat.
Ya, terlihat mudah...
Tapi menjadi tidak sederhana ketika semua kalimat itu menjadi paragraf, bahkan beberapa, lalu menjadi sebuah rangkaian tulisan panjang, penuh makna dalam penyampaiannya.
Ternyata tidak segampang itu...
Menulis menjadi sebuah keistimewaan tersendiri ketika seseorang yang gemar merangkai kata lalu menuangkan ke dalam sebuah berita.
Butuh banyak keberanian ketika memutuskan sebuah tulisan sebagai kegemaran.
Begitukah??


Seorang teman blogger saya yang sudah banyak membuat tulisan, bahkan seringkali menang dari hasil menulisnya, selalu kasih semangat “ayo dong mulai lagi, bikin tulisan lagi”

Duh, Pengeeeeen....
Tapi, setelah sekian lama tidak berbaur dengan dunia ini (menulis.red) menjadikan saya seperti belum pernah melakukan sebelumnya.
Kaku, itu yang saya rasakan. Kembali seperti seorang pemula yang kesulitan merangkai kata-kata, hehehe,
Hmmm...teryata memang tidak gampang.

Hari ini, akhirnya saya beranikan lagi untuk menyusun kalimat.
Siang tadi hampir 3 jam melototin laptop. mikiiir...mikir... apa ya yang bakal saya tulis.
Mulai dar huruf ‘S’...ga jadi, lalu hapusss...
Ganti pake huruf ‘N’... salah juga, ganti lagi,,bahkan akhirnya saya mencoba kalimat yang diawali dengan angka, teteeeep aja ga kesusun! hufff
nyerah, kusut sudah.
lalu memandang blog saya yang masih telanjang, tanpa history yang panjang, hampir dua tahun nganggur seolah tak bertuan, saya terdiam..
dengan senyum yang dipaksan saya bilang “i’m sorry” lalu menutup blog saya dengan perasaan bersalah.

pukul 21.00 WIB ada spiderman di HBO. Nonton ah...pikir saya, mumpung anak-anak sudah terlelap. saya lihat suami sedang online disebelah saya dengan serius.
Melirik sedikit, hmm, ternyata sedang bekerja, berdagang didepan laptop (pedagang online).
Saya dekati, suami bergeser memberikan tempat untuk saya.
lalu tiba-tiba keinginan saya menulis siang tadi muncul lagi.
Dengan santai, saya bilang “pinjem yah” sambil sedikit nyengir
Suami tercinta mengalah dan menyerahkan laptop dengan penuh maklum (mungkin karena dia sudah kesal mendengar keluhanku tentang macetnya otakku dalam menulis sesorean tadi, hihihi)

Lalu, tersusunlah ini....bravo...!!

Beginilah ternyata,
Menulis itu tidak mudah, tetapi juga tidak susah.
Lakukan keinginan menulis dengan hati, dan biarkan mengalir....
Tak perlu beban, dan jangan dijadikan beban.
dan menulis itu memang mengasyikkan

jadi, ayo menulis...!!   ^_*

Komentar

  1. wah,,,,, kalaw masalah tulis menulis,,,,, aku or yg plng gak bisa,,bu,,!!! soalnya susah konsentrasi,,, ada tips kah,,,,???

    BalasHapus
  2. kebanyakan mikir pasukan orong-orong, makanya gak konsentrasi mau nulis, hahaha...
    ayolah.. bikin tulisan juga tentang proyek tuuh, biar yang lain bisa belajar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya dan Tata Ruang

Sumber : Album RTRW Kab. Empat Lawang, SumSel Tata ruang... Sampai sekarang pun saya belum bisa memahami secara detail tentang apa itu tata ruang, selain sesuatu yang menjadi tanggung jawab saya di kantor. Hanya yang saya fahami, tata ruang itu adalah wujud pola ruang dan struktur ruang. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

Harga PNS

Sumber : Google image Hari ini saya dapat tugas dari Kepala Badan untuk melakukan perjalanan dinas ke Palembang, yang hari berikutnya terbang ke Jakarta untuk berkonsultasi di 2 kementrian, PU dan Bappenas. Lalu masih harus ke Bakosurtanal untuk berkonsultasi juga mengenai pemetaan Tata Ruang Wilayah kami yang belum Final.

Nasib RTRW kami di tangan Alex Nurdin

Sumber : Album Peta RTRW Kab. Empat Lawang 3 hari kedepan saya bersama seorang teman mendapat mandat Kepala Badan ke Palembang untuk mengikuti acara Sosialisasi Percepatan Peraturan Daerah tentang RTRW dan persiapan Pembangunan Kota Hijau sebagai program kelanjutan dari tata ruang itu sendiri.  Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB ketika acara pembukaan di laksanakan. Ruangan masih lengang, dan semakin terasa kosong ketika bangku terlihat bolong-bolong, dengan jumlah mendekati 200 buah, dengan ruang aula yang luas. Sementra bangku hanya terisi tak lebih dari 60 orang. Tak seperti biasanya, acara tata ruang menjadi ajang pertemuan yang banyak diminati beberapa peserta daerah, karena sejak awal penyusunan Raperda (rancangan peraturan daerah) tentang tata ruang ini, perwakilan dari masing-masing kabupaten / kota seringkali bertatap muka, hingga akhirnya terbentuk suatu komunitas tata ruang dalam satu provinsi Sumatera Selatan. Namun tidak terjadi kali ini.