Sepagian ini langit mendung, tapi tanda-tanda hujan turun tak juga muncul. Hingga pada akhirnya perkiraan saya salah, karena
jam 11 siang tiba-tiba matahari muncul dengan derasnya. Sore ini rumah terasa
lengang setelah anak-anak berlibur ke rumah Uti nya di Paiker. Tiba-tiba
terfikir ingin sekali melihat hujan turun, sederas-derasnya. Ingin menikmati
guyuran air langit dan berdiri di bawahnya.
Serasa di surga, tiba-tiba langit berwarna kelabu, dan
tak lama hujan turun begitu derasnya. Ragu awalnya saya keluar rumah. Tapi keinginan
bermain air itu begitu kuat, saya berlari secepatnya ke belakang untuk
mengambil handuk, lalu menggantungkan di handle pintu depan.
Lalu pelan-pelan saya langkahkan kaki ke teras,
melepaskan sandal, menginjak tanah, lalu berdirilah saya di tengah hujan...
Yang saya rasakan, begitu air mulai meresap ke baju dan
membasahi badan. Anehnya justru kepala merasakan dingin setelah semua badan
saya menggigil. Memejamkan mata ternyata sedikit mengurangi rasa dingin itu
sendiri.
Satu-satu bayangan yang ingin saya lupakan datang silih
berganti. Kerjaan, kehilangan, kasih sayang, cinta... semua muncul seperti
berebut ingin di perhatikan. Petir terdengar jelas di atas kepala, kilat
terlihat samar dalam pejaman mata, tapi saya tetap berdiri di bawah hujan.
Ditengah dingin, tiba-tiba merasakan hangatnya air mata
di pipi saya. Kemarahan menggelegak. Emosi muncul, lalu teriak keluar juga dari
mulut yang saya kunci rapat sebelumya. Terduduk di tanah dan menangis sejadinya
di sana.
Setengah jam berlalu, ketika badan benar-benar basah
kuyup, dan tangis saya sudah berhenti, saya kembali ke rumah. Membilas air
hujan yang menempel dengan air hangat. Semua terasa segar, dan menjadi lebih
baik, ada rasa lega menemani...
Selepas mandi, saya terdiam cukup lama di atas tempat
tidur sembari menunggu rambut kering. 20 menit berlalu, lalu berganti piama panjang, yang
sekiranya menghangatkan. Setelah semua saya anggap selesai, saya menghapiri
cermin yang menempel di lemari. Terdiam sendiri memandang diri. Lalu saya
tersenyum....
Ada yang harus saya mulai sejak saat ini, menuliskan
cerita baru, dan meninggalkan kisah yang terlalu dalam menggores luka.
Terima kasih hujan....
Komentar
Posting Komentar